• Demo Image
  • Demo Image
  • Demo Image
Placeholder Image 1

Step 1 - Theme Options

To begin customizing your site go to Appearance -> Customizer and select Theme Options. Here's you'll find custom options to help build your site.

Placeholder Image 2

Step 2 - Setup Slider

To add a slider go to Theme Options -> Homepage and choose page slider. The slider will use the page title, excerpt and featured image for the slides.

Placeholder Image 3

Step 3 - Create Homepage

To add featured content go to Theme Options -> Homepage (Featured) and turn the switch on then add the content you want for each section.

Hal Yang Harus Dilakukan Untuk Memulai Bisnis Konstruksi

Hal Yang Harus Dilakukan Untuk Memulai Bisnis Konstruksi

Hal Yang Harus Dilakukan Untuk Memulai Bisnis Konstruksi – Tidak mudah menjalankan bisnis konstruksi. Ada banyak jebakan yang akan mengakibatkan para pebisnis konstruksi kehilangan uang.

Tetapi, jika Anda mengikuti beberapa langkah dasar dalam membangun bisnis konstruksi dengan benar, Anda tidak hanya akan ahli di dalamnya, tetapi juga bisa menambang emas melalui bisnis ini. https://www.mrchensjackson.com/

Sebagai seorang kontraktor yang sukses, Anda tentu harus belajar tentang hal-hal yang harus Anda lakukan dengan benar setiap saat seperti keterampilan tertentu yang harus Anda miliki, sehingga Anda akan tetap dapat bertahan di industri yang sangat kompetitif ini. slot indonesia

Terkadang, banyak yang masih belum bisa melakukan pengelolaan keuangan bisnis dan pribadi dengan baik.

Beberapa di antaranya, sering keliru akan sumber uang yang digunakan untuk kebutuhan bisnis.

Untuk meminimalisasi segala kemungkinan, akan lebih baik bila Anda memanfaatkan tools yang sering digunakan khusus pengelolaan dan perencanaan keuangan.

Nah, berikut ini 10 kebiasaan yang perlu Anda lakukan untuk menjalankan bisnis konstruksi dengan benar agar mendulang kesuksesan di dalamnya

1. Mau Mencari Pengalaman

Jangan pernah berpikir untuk memulai sendiri bisnis konstruksi kecuali Anda telah memiliki setidaknya lima tahun pengalaman dalam dunia konstruksi yang luas.

Miliki pengalaman di salah satu bidang area bisnis konstruksi dan fokuskan pada satu hal kemudian sedikit demi sedikit kembangkan.

Peluang terbaik untuk sukses dalam bisnis kontraktor secara umum adalah mendapatkan pengalaman dengan belajar dari kontraktor lain.

Hal Yang Harus Dilakukan Untuk Memulai Bisnis Konstruksi

Sama halnya ketika Anda bekerja pada orang lain, kemudian mempelajari tiap bagian yang akan memberikan pengalaman bagi Anda untuk berkembang.

Pengalaman ini memiliki banyak manfaat di mana berbagai pengalaman tersebut akan memberi Anda kemampuan untuk mengidentifikasi dan menilai kinerja pegawai atau orang-orang yang kompeten.

Selain itu, Anda juga akan mampu mengetahui bagaimana memberhentikan atau memecat orang yang tidak kompeten, mengevaluasi produk kerja yang baik dan mengidentifikasi produk kerja yang buruk.

Misalnya, Anda bisa belajar dari teknisi kemudian berkembang menjadi manajer.

Sebelum menjadi manajer, tentu Anda harus tahu hal-hal kecil dan mendetail di bagian teknisi, sehingga Anda perlu belajar dari bagian teknisi.

Pengalaman terbaik datang dari perusahaan konstruksi kecil hingga menengah yang mengharuskan Anda melihat peluang yang lebih besar.

Bekerja di perusahaan besar adalah peluang yang tidak boleh disia-siakan karena Anda bisa belajar banyak hal secara menyeluruh dan memiliki pengalaman yang tak terlupakan ketika kelak membangun bisnis konstruksi sendiri.

2. Sistem Akuntansi yang Akuntabel

Jika Anda tidak memiliki sistem akuntansi yang baik, bisnis konstruksi Anda pada akhirnya akan gagal.

Sistem akuntansi yang sehat memungkinkan Anda untuk mengevaluasi apakah Anda mendapat untung dari pekerjaan yang Anda lakukan atau tidak.

Sistem akuntansi yang baik membantu Anda mengidentifikasi hal-hal yang Anda lakukan dengan benar pada setiap pekerjaan serta kesalahan yang Anda buat.

Percayalah bahwa angka tidak akan berbohong. Itu sebabnya ilmu eksak selalu pasti.

Dalam bisnis konstruksi, tak semua kontraktor memiliki sistem akuntansi yang baik. Ada kekhawatiran bahwa akuntansi yang tepat akan membuat pemilik bisnis akan membayar lebih tinggi biaya pajak.

Dengan demikian, uang tunai yang diterima pada suatu proyek dan uang yang dicairkan tidak dilaporkan agar terhindar dari membayar pajak kepada pemerintah. Perilaku ini salah besar.

Jika Anda memutuskan untuk memulai bisnis Anda sendiri, Anda harus bertindak seperti pemilik bisnis profesional dan itu berarti menciptakan sistem akuntansi yang sehat.

Sistem akuntansi yang gagal menyebabkan kegagalan dan kebangkrutan.

3. Proses yang Terbukti = Sukses

Ketika Anda memiliki pengalaman langsung dalam industri, ditempa selama bertahun-tahun (setidaknya 5 tahun) bekerja di setiap aspek bisnis konstruksi, Anda akan lebih mampu melakukan transisi dari posisi teknisi ke posisi manajer.

Manajemen yang efektif mengharuskan Anda memiliki prosedur yang baik pada banyak aspek bisnis Anda.

Proses yang terdefinisi dengan baik, terbukti bersama dengan daftar tugas, memungkinkan Anda untuk memberi panduan bagi pekerja Anda pada setiap aspek tugas dalam pekerjaan.

Buat daftar pekerjaan untuk setiap tugas yang harus diselesaikan. Dengan demikian Anda dapat menghilangkan kesalahan dan melakukan koreksi dengan lebih tepat sehingga pekerjaan dapat selesai tepat waktu.

Berikut ini daftar tertulis yang harus Anda periksa dan pastikan semuanya lengkap, yaitu:

– Salinan kontrak yang ditandatangani dan perintah perubahan.

– Anggaran keseluruhan termasuk untuk setiap pesanan perubahan yang diperlukan.

– Pencatatan keuangan pendapatan dan pengeluaran. Bagian pendapatan akan termasuk harga penawaran kontrak, uang yang diterima baik sebagai setoran atau saat tahap proyek selesai, dan uang diterima untuk perubahan pesanan.

– Ringkasan Daftar Tugas.

– Ringkasan Proses dan Daftar Periksa.

– Pelanggan menandatangani surat pada pekerjaan yang telah diselesaikan bersama dengan surat kesaksian standar yang ditandatangani oleh pelanggan, daftar nama pelanggan dan informasi kontak bersama dengan izin untuk menggunakan testimonial dalam pemasaran, dan sebagai referensi bagi calon pelanggan.

Miliki hasil testimoni dari para pelanggan atas kepuasan mereka terhadap pekerjaan Anda dan jadikan ini sebagai portfolio Anda kepada calon pelanggan baru.

Portfolio tersebut akan memberikan jaminan bagi proyek berikutnya bahwa Anda mempunyai histori yang baik dan terus berkembang.

Selain itu, kepuasan pelanggan sebelumnya dapat memberikan keuntungan bagi Anda karena mereka akan merekomendasikan kinerja Anda pada orang lain.

Proses yang sudah terbukti akan tercatat dalam portfolio dan menunjukkan prospek perusahaan Anda sangat terorganisir dan berjalan dengan baik.

4. Kemitraan Bisnis yang Kuat

Stabil subkontraktor yang kompeten yang mempunyai pengalaman bertahun-tahun bekerja bersama sangat penting untuk keberhasilan suatu pekerjaan.

Setiap pekerjaan adalah upaya tim dan memiliki jaringan kuat individu/bisnis yang kompeten yang tersedia untuk Anda untuk setiap pekerjaan, dan yang memahami proses bisnis Anda, akan membuat setiap pekerjaan berjalan lebih efisien.

Efisiensi dan kompetensi = laba pada setiap pekerjaan.

5. Proses Penawaran Proyek

Anda bisa menjadi perusahaan konstruksi yang paling terampil, paling terkelola, dengan karyawan bertalenta.

Tapi itu semua belum cukup karena Anda membutuhkan proses yang kuat dalam penawaran dalam setiap proyek yang Anda terima.

Proses penawaran sangat mirip dengan rencana bisnis Anda untuk setiap pekerjaan. Ini harus mengidentifikasi setiap tugas dan juga setiap biaya.

Setiap biaya harus diperiksa setidaknya selama 2 kali sebelum penawaran proyek berlangsung.

Mengapa demikian? Karena sering kali banyak kontraktor yang salah memperkirakan biaya tugas sehingga Anda harus mengecek ulang untuk setiap biaya agar meminimalkan kesalahan.

Perkiraan yang salah ini disebabkan oleh asumsi yang salah pada tugas dan biaya terkait, yang merupakan hasil dari ketidakakuratan dalam memverifikasi ulang setiap tugas dan biaya.

Ini memang proses yang melelahkan, tetapi Anda harus mendapatkan penawaran yang benar. Perkiraan Anda pada setiap tugas harus diperiksa tidak hanya sekali tetapi setidaknya dua kali.

6. Pemasaran

Sebagian besar calon pelanggan Anda datang melalui referensi dari pelanggan sebelumnya. Tetapi referensi tidaklah cukup.

Apa yang harus Anda lakukan untuk memasarkan jasa Anda sebagai kontraktor?

Jawabannya adalah:

– Anda harus mempunyai situs web aktif yang juga berisi testimonial para pelanggan Anda.

– Anda harus bergabung dengan grup jaringan para kontraktor lokal.

– Anda harus bergabung dengan organisasi masyarakat atau bisnis setempat.

– Anda harus memberikan bantuan yang berharga kepada kelompok nirlaba atau komunitas lokal (satu atau dua nirlaba biasanya sudah cukup).

– Anda harus memiliki proses penawaran pekerjaan rutin yang tidak berbasis referensi pelanggan.

– Anda harus memiliki kartu nama dan kantor dengan alamat yang jelas.

– Anda harus mengiklankan perusahaan Anda secara online.

– Anda harus memiliki brosur yang bisa Anda bagikan di acara-acara tertentu.

7. Jangan Ketinggalan Teknologi dan Ganti Peralatan Lama

Tingkatkan kualitas perlengkapan dan peralatan Anda agar tetap mengikuti perkembangan teknologi. Ini tidak hanya akan meningkatkan efisiensi tetapi juga kualitas setiap pekerjaan.

Gantilah peralatan lama Anda dengan peralatan yang baru agar setiap pekerjaan diselesaikan secara efisien dan tepat waktu.

Anda akan tahu kapan saatnya mengganti perlengkapan lama dengan yang baru ketika peralatan lama mulai mogok dan membuat pekerjaan Anda harus tertunda.

Selain itu, ketika peralatan rusak, Anda perlu mengeluarkan kelebihan biaya dan mengakibatkan penyelesaian yang terlambat.

Sebaik apapun kualitas pekerjaan Anda, tapi jika deadline Anda jadi mundur, maka reputasi akan berantakan. Tidak ada pelanggan yang ingin mendapatkan hasil yang terlambat bukan?

Hal Yang Harus Dilakukan Untuk Memulai Bisnis Konstruksi 1

8. Pekerjakan Untuk Kelemahan Anda

Tidak peduli berapa banyak pengalaman yang Anda miliki, dan seberapa terampil Anda, pasti ada hal-hal yang tidak dapat kita lakukan dengan baik.

Tak ada gading yang tak retak. Setiap orang punya kelebihan masing-masing disamping kekurangan di dalam diri mereka.

Itulah sebabnya, Anda perlu kerja tim. Pekerjakan orang lain dalam tim Anda untuk melakukan pekerjaan yang Anda tak dapat lakukan dengan maksimal.

9. Buat Daftar Pengalaman

Pernahkah Anda membuat sebuah diary? Menjadi kontraktor juga perlu membuat diary, terutama tuliskan setiap keberhasilan dan kegagalan yang pernah Anda lakukan.

Apa saja pencapaian yang telah Anda lakukan, daftarkan itu semua. Begitu juga kegagalan yang Anda lakukan.

Dengan melakukan pencatatan, Anda bisa tahu dimana posisi Anda saat ini dan apa saja kegagalan yang harus Anda evaluasi serta keberhasilan yang perlu Anda pertahankan bahkan perlu ditingkatkan.

10. Perlakukan Pelanggan Sebagai Raja

Pelanggan adalah tujuan utama dari setiap pekerjaan Anda sebagai kontraktor. Mereka harus mendapatkan yang terbaik.

Ketika terjadi perubahan dalam proyek, segera berikan berbagai opsi yang diperlukan kepada pelanggan. Buat mereka nyaman dengan pelayanan Anda.

Dengan demikian, portofolio Anda akan dipenuhi dengan testimoni akan kepuasan pelanggan dan mereka akan menjadikan Anda sebagai referensi kepada rekan mereka yang lain.

Cara Mengelola Peralatan Konstruksi

Cara Mengelola Peralatan Dalam Konstruksi

Cara Mengelola Peralatan Dalam Konstruksi – Menurut Sarwiji yang dimaksud dengan makna konstruksi (construction meaning) ialah makna yang terdapat dalam konstruksi kebahasaan. Maka, makna konstruksi bisa diartikan sebagai makna yang berhubungan dengan kalimat atau kelompok kata yang ada didalam sebuah kata dalam kajian kebahasaan.

Pada umum nya kegiatan konstruksi diawasi oleh manajer proyek, insinyur desain, atau arsitek proyek. Orang-orang tersebut bekerja pada dalam kantor, sedangkan pengawasan lapangan biasanya diserahkan kepada mandor proyek yang mengawasi buruh bangunan, tukang kayu, dan ahli bangunan lainnya untuk menyelesaikan fisik sebuah konstruksi. idn slot

Banyak jalan bagi seseorang untuk memulai suatu bisnis, bisa memulai bisnis mandiri sendiri atau dengan cara bermitra dengan orang lain. Ada juga yang akhirnya bermitra dengan sahabat terdekat misalnya teman di bangku sekolah karena alasan sudah terbentuk saling percaya. www.benchwarmerscoffee.com

Misalnya dua pemuda ini memulai bisnisnya di Jakarta, Ariev Budiman dan Azizul Mendra mendirikan sebuah usaha konstruksi bernama Bali Corp atau PT Bentang Alam Lestari Indonesia.

Cara Mengelola Peralatan Konstruksi

Mereka adalah sahabat karib saat masih duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas (SMA) kota Pariaman, Sumatera Barat. Lepas dari seragam, Ariev melanjutkan studi ke Institut Pertanian Bogor (IPB) dan Mendra bertahan di kampung halaman dengan kuliah di Universitas Andalas (Unand) Padang, Padang.

“Kita teman sekolah saat SMP dan SMA, kita sama perantauan dari Pariaman (Sumbar),” ungkap Ariev saat dihubungi detikFinance, Senin (25/3/2013) .

Ariev menuturkan keinginan mereka untuk memulai usaha tercetus saat masing-masing selesai dengan studinya. Kemudian dilatar belakang oleh cita-cita mandiri, Oktober 2012 PT tersebut berhasil diwujudkan.

“Awalnya dengan mandiri ya itu niatnya, saya berdua dengan Pak Mendra kita pengen usaha sediri, jadilah makanya kita bikin PT,” sebutnya.

Ia mengaku sebagai duo yang sangat solid, teruji dengan persahabatan yang telah lama dijalin. Selain itu ada perpaduan ilmu antara desain dan konstruksi landscape dengan ekonomi berbasis politik.

“Jadi Pak Mendra untuk urusan ekonomi karena semangat entrepreneur-nya oke,” sambutnya.

Selain nekat, secara nominal Ariev menuturkan modal yang diusung kurang lebih sebesar Rp 60 juta. Diantaranya digunakan untuk proses administrasi pendirian perusahaan, sewa kantor dan beberapa peralatan pendukung operasional.

Enam bulan berjalan, usaha ini telah menjalankan 5 proyek dan mampu meraup omset sebesar Rp 150 juta. Dua proyek yang sudah selesai dan dapat dilihat hasilnya adalah Buyan Lake Resort dan Master Plan Ruang Terbuka Hijau (RTH) Kota Sawahlunto, Sumatera Barat.

Ia cukup optimis, tahun 2013 dapat memperoleh omset sebesar Rp 500 juta. “Kita menargetkan omset Rp 500 juta tahun ini,” tandasnya.

Konsep yang ditawarkan sangat lekat dengan tren saat ini, konstruksi yang dibangun bersifat green economy. Ia dapat menjamin dengan

kontraktor handal yang dimilikinya. Kemudian statusnya sebagai alumni Master dari Chiba University, Jepang dan pengalaman yang sangat

menjamur. Satu hasil karya terbaiknya adalah proyek Taman Wisata Alam Tangkuban Perahu, Jawa Barat (2008-2010)

“Memaksimalkan nilai visi kami melalui kegiatan proyek yang menguntungkan dan meningkatkan nilai tambah dari perusahaan kami untuk mitra dan lingkungan sekitarnya,” ujar Ariev menuturkan misi perusahaannya.

Balicorp beralamatkan di Karindra Building Lt.3 R 306, Jl Palmerah Selatan No 30 A Gelora,Tanah Abang, Jakarta Pusat dan memiliki lokasi workshop di Rukan Diastin Jl Babakan Tengah No 31 Kampus IPB Dramaga, Bogor.

Menjalankan bisnis konstruksi memang tidak pernah mudah. Ada berbagai masalah yang kerap menghampiri dan menyebabkan perusahaan dapat kehilangan keuntungan. Salah satu di antaranya yakni peralatan konstruksi yang digunakan.

Hal ini disebabkan oleh harga yang harus dikeluarkan untuk pengadaan peralatan tersebut tidak murah sehingga dibutuhkan pengelolaan yang tepat. Lantas, bagaimana cara mengelola peralatan konstruksi yang ada? Berikut 5 langkah efektif yang dapat dilakukan!

1. Memusatkan Pengelolaan Permintaan dan Pengiriman Peralatan

Bagi perusahaan yang memiliki lokasi kerja yang berbeda-beda serta memerlukan peralatan untuk konstruksi setiap hari, ada baiknya jika mengelola permintaan dan pengiriman peralatan konstruksi secara terpusat.

Adanya manajemen inventaris yang baik akan memudahkan perusahaan untuk memonitor ketersediaan peralatan, menangani kebutuhan peralatan, hingga mengirimkannya ke setiap lokasi kerja perusahaan.

2. Mengenakan Biaya untuk Penggunaan Peralatan yang Dipinjam

Perlu diketahui bahwa setiap lokasi kerja mempunyai tantangan serta kebutuhan masing-masing yang berbeda. Hal ini pun penting untuk dipertimbangkan oleh perusahaan agar efektif dalam mengelola peralatan konstruksi yang digunakan.

Maka dari itu, ada baiknya mengenakan biaya untuk penggunaan peralatan yang dipinjam di lokasi tertentu, misalnya di daerah terpencil atau daerah dengan kepadatan proyek. Cara menentukan biaya tersebut harus disesuaikan dengan beberapa variabel yang ada seperti jam, hari, minggu, bulan, serta durasi waktu yang melewati batas.

Cara Mengelola Peralatan Konstruksi 1

3. Mengetahui Nilai yang Dihasilkan oleh Setiap Peralatan

Setiap perusahaan yang mempunyai peralatan konstruksi wajib untuk mengetahui nilai yang dihasilkan oleh setiap peralatan yang dipunya. Catat dengan baik alat-alat mana saja yang paling sering digunakan dan memberikan keuntungan besar bagi perusahaan.

Selain itu, ketahui pula setiap peralatan yang jarang digunakan. Hal ini bertujuan untuk mengontrol peralatan konstruksi secara lebih bijak sehingga perusahaan dapat membuat penggunaannya lebih efektif.

4. Memeriksa Ulang Setiap Peralatan yang Telah Digunakan

Terjadinya kerusakan pada peralatan konstruksi adalah sesuatu yang sulit untuk dihindari. Peralatan konstruksi tersebut bisa saja kembali dalam keadaan tidak normal sehingga hal ini tidak boleh dibiarkan secara terus menerus.

Pasalnya, keadaan ini justru akan merugikan perusahaan. Maka dari itu, ketika proses pengembalian peralatan terjadi pastikan untuk memeriksa ulang setiap peralatan konstruksi yang telah digunakan secara detail sebelum diangkut ke truk dan dikembalikan.

5. Menetapkan Jadwal Pemeliharaan Peralatan Konstruksi Secara Rutin

Terakhir, usia sebuah peralatan konstruksi dapat diperpanjang dengan menetapkan jadwal pemeliharaan peralatan. Setiap perusahaan patut untuk memiliki sistem manajemen aset secara tepat. Adanya jadwal pemeliharaan, perawatan, serta pemeriksaan secara rutin akan menjadikan peralatan konstruksi bekerja secara efektif dan terjaga dengan baik.

Di Indonesia, salah satu kawasan industri yang memiliki peralatan konstruksi yang dikelola secara efektif berada di Karawang New Industry City (KNIC), Jawa Barat. Kawasan ini juga menjadi lokasi yang tepat untuk investasi properti di bidang industri dengan beragam pabrik dan gudang serta teknologi tinggi.

Ada berbagai alasan kenapa KNIC merupakan pilihan tepat bagi industri manufaktur. Beberapa di antaranya yakni lokasi strategis yang dekat dari jalan tol, LRT Jabodetabek, stasiun kereta, bandar udara, dan pelabuhan. Lokasi strategis ini pun memudahkan pengiriman barang ke mana-mana.

KNIC sendiri pada dasarnya merupakan sebuah kota industri yang terintegrasi kelas dunia sehingga kehadiran infrastruktur kelas dunia tampak jelas di tempat ini. Selain itu, untuk mendukung kinerja perusahaan manufaktur, KNIC juga hadir untuk membantu percepatan pertumbuhan ekonomi daerah serta menghadirkan Multiplier Effect yang berguna bagi perkembangan sosio-ekonomi di Karawang dan daerah-daerah di sekitarnya.

Item Dalam Kontrak Jasa Konstruksi

Item Yang Terdapat Dalam Kontrak Jasa Konstruksi

Item Yang Terdapat Dalam Kontrak Jasa Konstruksi – Undang-undang No. 18 Tahun 1999 mengenai Jasa Konstruksi membagi Usaha Jasa Konstruksi atas jenis, bentuk, dan bidang usaha jasa konstruksi. Jenis Usaha dari Jasa Konstruksi bisa terdiri dari usaha perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan konstruksi. Masing-masing jenis usaha itu dilaksanakan oleh:

– Perencana Konstruksi, yaitu penyedia jasa yang mengerjakan dokumenĀ  perencanaan bangunan atau bentuk fisik lain. https://www.benchwarmerscoffee.com/

– Pelaksana Konstruksi, yaitu penyedia jasa yang mengerjakan suatu hasil perencanaan menjadi bentuk bangunan atau bentuk fisik lain. slot online indonesia

– Pengawas Konstruksi, adalah penyedia jasa yang mengerjakan pengawasan sejak awal  pelaksanaan pekerjaan konstruksi sampai selesai dan diserahterimakan.

Baik Perencana Konstruksi, Pelaksana Konstruksi ataupun Pengawas Konstruksi dapat berbentuk orang perseorangan ataupun badan usaha, serta mempunyai sertifikasi dari ahli yang profesional di bidang masing-masing jenis Usaha Konstruksi tersebut.

Suatu usaha perencanaan konstruksi memberikan layanan jasa perencanaan di dalam pekerjaan konstruksi. Jasa perencanaan tersebut juga terdiri dari serangkaian kegiatan yang dimulai dari studi pengembangan sampai dengan penyusunan dokumen kontrak kerja konstruksi. Ruang lingkup kegiatan tersebut mencakup kegiatan survei, perencanaan umum dan studi makro/mikro, studi kelayakan proyek, perencanaan teknik (termasuk perencanaan operasi dan pemeliharaan) serta penelitian.

Item Dalam Kontrak Jasa Konstruksi

Usaha pelaksanaan konstruksi juga meliputi layanan jasa pelaksanaan di dalam pekerjaan konstruksi, yang terdiri dari kegiatan mulai dari penyiapan lapangan sampai dengan penyerahan akhir hasil pekerjaan konstruksi. Untuk pengawasan, usaha pengawasan konstruksi memberikan layanan jasa di dalam bidang pengawasan dari pekerjaan pelaksanaan konstruksi. Pengawasan tersebut dilakukan mulai dari penyiapan lapangan sampai dengan persiapan penyerahan akhir hasil konstruksi.

Bentuk usaha dalam kegiatan jasa konstruksi meliputi usaha orang perseorangan dan badan usaha, baik nasional maupun asing, baik dalam bentuk badan hukum maupun bukan badan hukum. Bentuk usaha yang dilakukan oleh orang perseorangan sebagai pelaksana konstruksi cuma dapat dilakukan atas pekerjaan konstruksi yang berisiko kecil, berteknologi sederhana, dan yang biayanya kecil. Pekerjaan konstruksi yang berisiko besar dan berteknologi tinggi serta yang berbiaya besar hanya dapat dilakukan oleh badan usaha yang berbentuk perseroan terbatas atau badan usaha asing yang dipersamakan.

Bidang usaha jasa konstruksi  bisa mencakup pekerjaan arsitektural, sipil, elektrikal dan tata lingkungan. Bidang-bidang tersebut meliputi:

1. Bidang arsitektural: arsitektur bangunan  berteknologi sederhana, menengah, tinggi, arsitektur ruang dalam bangunan (interior),  arsitektur lansekap termasuk perawatannya.

2. Bidang pekerjaan sipil: pembuatan jalan dan jembatan, jalan kereta  api, landasan, terowongan, jalan bawah tanah, saluran drainase dan pengendalian banjir, pelabuhan, bendung/bendungan, bangunan dan jaringan  pengairan atau prasarana sumber daya air, struktur bangunan gedung, geoteknik, dan konstruksi tambang dan pabrik, termasuk perawatannya, dan pekerjaan  penghancuran bangunan (demolition).

3. Bidang pekerjaan mekanikal yaitu instalasi tata udara atau AC,  instalasi minyak atau gas atau geotermal, instalasi industri, isolasi termal dan suara,  konstruksi lift dan eskalator, perpipaan, termasuk perawatannya;

4. Bidang pekerjaan elektrikal: instalasi pembangkit,  jaringan transmisi dan distribusi, instalasi listrik, sinyal dan telekomunikasi kereta  api, bangunan pemancar radio, telekomunikasi dan sarana bantu navigasi udara  dan laut, jaringan telekomunikasi, sentral telekomunikasi, instrumentasi,  penangkal petir, termasuk perawatannya.

5. Bidang pekerjaan tata lingkungan: penataan perkotaan/ planologi, analisa dampak lingkungan, teknik lingkungan, tata lingkungan lainnya, pengembangan wilayah, bangunan pengolahan air bersih dan pengolahan  limbah, perpipaan air bersih dan perpipaan limbah, termasuk perawatannya.

Bagi yang selama ini terlibat intens di dalam suatu manajemen proyek, Anda mungkin sudah terbiasa dengan substansi yang harus diatur dalam suatu kontrak jasa konstruksi. Dalam rezim pemerintahan yang memprioritaskan pembangunan infrastruktur, kontrak jasa konstruksi tersebut semakin penting diketahui.

Secara normatif, terdapat 13 item yang harus ada dalam suatu kontrak jasa konstruksi. Oh ya, sesuai Pasal 22 ayat (1) UU No. 18 Tahun 1999 mengenai Jasa Konstruksi, hubungan kerja para pihak dituangkan dalam apa yang disebut kontrak jasa konstruksi. Kontrak itu, kata Pasal 18 ayat (3) mengikat bagi para pihak. Salah satu pihak tidak bisa secara sepihak mengubah isi dokumen kontrak.

Apa saja 13 item yang harus ada di dalam kontrak jasa konstruksi?

1. Identitas para pihak yang berkontrak. Syarat tersebut lazim ditemukan dalam kontrak-kontrak lain karena harus jelas siapa subjek yang melakukan hubungan hukum tersebut. Identitas setidak-tidaknya memuat nama, alamat, kewarganegaraan, domisili, dan juga kewenangan membubuhkan tanda tangan.

2. Rumusan pekerjaan. Bagian ini harus merumuskan secara jelas dan juga rinci mengenai apa yang akan dikerjakan, lingkup kerja, nilai pekerjaan, dan batasan waktu proyek. Dalam praktik, penambahan waktu pekerjaan tetap dimungkinkan asalkan disepakati lebih dahulu para pihak.

3. Masa pertanggungan dan/ atau pemeliharaan, yang memuat jangka waktu pertanggungan atau pemeliharaan yang menjadi tanggung jawab penyedia jasa. Syarat tersebut berkaitan dengan asuransi proyek konstruksi, dengan asumsi ada kemungkinan kegagalan atau kejadian di luar perkiraan.

4. Gambaran tentang tenaga ahli, baik mengenai jumlah, kualifikasi keahlian, dan klasifikasi pekerjaan jasa kontruksi yang akan dilakukan.

5. Hak dan kewajiban para pihak. Misalnya, di satu sisi pengguna jasa berhak untuk memperoleh hasil konstruksi; di sisi lain berkewajiban memenuhi isi perjanjian seperti membayar penyedia jasa.

6. Cara pembayaran. Dalam kontrak harus diatur bagaimana pembayaran proyek dilakukan. Bisa jadi ada kemungkinan pembayaran di muka, memakai cicilan, harus menggunakan bank, dan lain-lain. Klausula ini memberikan kepastian kepada para pihak.

7. Aturan mengenai cedera janji (wanprestasi). Kontrak harus memuat tanggung jawab salah satu pihak bila isi perjanjian tidak dilaksanakan sesuai apa yang disepakati. Penting juga memuat apa yang masuk lingkup cedera janji.

Item Dalam Kontrak Jasa Konstruksi 1

8. Klausula penyelesaian sengketa. Kontrak harus memuat mekanisme penyelesaian sengketa yang akan ditempuh para pihak bila terjadi sengketa. Penyelesaian sengketa jasa konstruksi bisa lewat pengadilan atau penyelesaian di luar pengadilan (out of court settlement).

9. Pemutusan kontrak kerja konstruksi. Bila salah satu pihak tidak menyelesaikan kewajiban, terbuka peluang pemutusan kontrak secara sepihak. Dalam konteks tersebut, kontrak jasa konstruksi sebaiknya memuat ketentuan pemutusan kontrak kerja.

10. Kondisi-kondisi yang dikualifikasi sebagai keadaan memaksa atau force majeur. Ini adalah kejadian yang timbul di luar kehendak para pihak dan juga menimbulkan implikasi pada pekerjaaan jasa konstruksi. Misalnya, banjir atau gempa bumi.

11. Klausula mengenai kegagalan bangunan. Isinya tentang kewajiban para pihak (penyedia jasa dan pengguna jasa) jika terjadi kegagalan bangunan.

12. Klausula mengenai perlindungan pekerja. Para pekerja yang mengerjakan jasa kontruksi seharusnya dilindungi dalam rangka keselamatan dan juga kesehatan kerja. Klausula ini dapat merujuk pada UU Ketenagakerjaan dan peraturan keselamatan kerja.

13. Klausula mengenai pemenuhan kewajiban yang berkenaan dengan lingkungan, seperti Amdal.

Selain ketigabelas materi tadi sebenarnya para pihak masih diperkenankan oleh hukum untuk mengatur hal-hal lain. Contohnya mengenai pemberian insentif, hak kekayaan intelektual atas rancang bangun atau perencanaan pekerjaan, dan kemungkinan sub-penyedia jasa (subkontrak).